PERTOLONGAN PERTAMA
Pengertian
Pemberian
pertolongan segera kepada penderita sakit atau cidera/ keadaan yang memerlukan
penanganan medis dasar ( Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang
dapat dimiliki oleh orang awam atau orang awam yang terlatih secara khusus ).
Pelaku
Pertolongan Pertama
Penolong
yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih
dalam penanganan medis dasar.
Tujuan
Pertolongan Pertama
1.
Menyelamatkan jiwa penderita
2.
Mencegah cacat atau cedera bertambah parah
3.
Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses
penyembuhan
Kualifikasi
Pelaku Pertolongan Pertama:
a.
Jujur dan bertanggung jawab
b.
Berlaku profesional
c.
Kematangan emosi
d.
Kemampuan bersosialisasi
e.
Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi
f.
Kondisi fisik baik
g.
Mempunyai rasa bangga
Sikap
yang harus diperhatikan saat anda menolong:
·
Jangan panik
·
Ketahui keadaan disekelilingmu, apakah aman atau
tidak
·
Tenangkan korban
·
Tangani korban
·
Antar korban ke fasilitas kesehatan terdekat
Peralatan
Dasar Pelaku Pertolongan Pertama
Peralatan dasar yang menjadi
peralatan perlindungan diri ( APD ) dan peralatan minimal yang diperlukan
pelaku pertolongan pertama dalam melakukan tugasnya. Dan untuk mencegah, melindungi
penolong dari penyakit yang menular seperti: Hepatitis, TBC, HIV/ AIDS dan
luka.
Contoh
APD antara lain:
·
Sarung tangan latex
·
Kacamata pelindung medis
·
Baju pelindung medis
·
Masker penolong
·
Masker resusitasi
·
Helm
Contoh
Peralatan Pertolongan Pertama:
a)
Penutup
Luka
·
Kassa steril
·
Bantalan kassa
b) Pembalut
·
Pembalut gulung/ pita
·
Pembalut segitiga/ mitella
·
Pembalut tabung/ tubuler
c)
Cairan
Antiseptik
·
Alkohol 70%
·
Povidone iodone 10%
d)
Cairan
Pencuci Mata
·
Boorwater
·
Betadine
e)
Peralatan
Stabilisasi
·
Bidai
·
Papan spinal panjang
·
Papan spinal pendek
f)
Gunting
g)
Pinset
h)
Senter
i)
Kapas
j)
Selimut
k)
Kartu
penderita
l)
Alat
tulis
m) Oksigen
n)
Tensimeter
dan Stetoskop
Tensimeter |
Stetoskop |
o)
Tandu
ANATOMI
DAN FAAL DASAR
Anatomi
( Susunan Tubuh )
Ilmu
yang mempelajari susunan tubuh dan bentuk tubuh atau ilmu urai.
Faal Tubuh ( Fisiologi )
Ilmu yang mempelajari faal ( fungsi ) bagian dari alat
atau jaringan tubuh.
Posisi Anatomis
Dibagi menjadi 3 bidang khayal yang dipakai untuk
membagi tubuh menjadi 2 bagian masing-masing:
1. Bidang Medial
2. Bidang Frontal
3. Bidang Transversal
Bagian Tubuh
Tubuh manusia dikelilingi oleh kulit dan diperkuat
oleh rangka. Secara garis besar, tubuh manusia dibagi menjadi:
1. Kepala terdiri dari: tengkorak, wajah, dan rahang
bawah
2. Leher
3. Batang tubuh terdiri dari: dada, perut, punggung, dan
panggul
4. Anggota gerak atas terdiri dari: sendi bahu, lengan
atas, lengan bawah pergelangan tangan dan tangan
5. Anggota gerak bawah terdiri dari: sendi panggul,
tungkai atas, lutut tungkai bawah, pergelangan kaki dan kaki.
Rongga Tubuh terdiri dari:
1. Rongga Tengkorak
2. Rongga Tulang Belakang
3. Rongga Dada
4. Rongga Perut
5. Rongga Panggul
Pembagian Rongga Perut ( Abdomen )
1. Kwadran kanan atas berisi: hati, kandung empedu,
pancreas dan usus
2. Kwadran kiri atas berisi: lambung, limpa dan usus
3. Kwadran kanan bawah berisi: terutama organ usus
termasuk usus buntu
4. Kwadran kiri bawah berisi: terutama usus
BEBERAPA SISTEM PADA TUBUH MANUSIA:
1. Sistem
Rangka ( Skelekton )
a. Klasifikasi
Tulang:
·
Tulang
pipa contoh: tulang paha dan lengan atas
·
Tulang
pendek contoh: tulang jari
·
Tulang
pipih contoh: tulangrusuk
·
Tulang
tak berurutan contoh: tulang pergelangan tangan
·
Tulang
sesamoid contoh: tulang tengkorak
b. Pembagian
Sistem Rangka:
·
Tulang
kepala
·
Rangka
dada
·
Tulang
belakang dan panggul
·
Tulang
anggota gerak atas
·
Tulang
anggota gerak bawah
c.
Susunan Rangka:
·
Tengkorak
otak
·
Tengkorak
wajah
·
Tulang
belakang
·
Rangka
dada
·
Tulang
panggul
·
Anggota
gerak atas
·
Anggota
gerak bawah
d. Fungsi
Kerangka:
·
Menopang
bagian tubuh
·
Melindungi
organ tubuh
·
Tempat
melekat otot dan pergerakan tubuh
·
Member
bentuk bangunan tubuh
2. Sistem
Otot ( Muskularis )
Pengertian
Suatu
organ yang memungkinkan tubuh dapat
bergerak. Terdiri dari sekitar 600 otot yang digolongkan menjadi:
·
Otot
rangka ( otot serat lintang, otot lurik )
·
Otot
polos
·
Otot
jantung
Fungsi
tonus otot:
·
Memelihara
sikap perut dan posisi tubuh
·
Menahan
rongga perut oleh otot-otot perut
·
Menahan
tekanan darah oleh otot-otot dinding pembuluh darah
Bagian
otot:
·
Kepala
otot
·
Empal
otot
·
Ekor otot
3. Sistem
Pernapasan ( Respirasi )
Pengertian
Semua yang berhubungan dengan proses pernapasan dalam
(pertukaran gas yang terjadi di dalam jaringan ) maupun luar ( pertukaran gas
oksigen dan karbondioksida di dalam paru-paru )
Susunan:
·
Saluran
pernapasan atas
·
Saluran pernapasan bawah
·
Paru-paru
·
Otot-otot
pernapasan
·
Alveoli
·
Otak
Fungsi:
·
Mengambil
oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh
·
Mengeluarkan
karbondioksida
·
Menghangatkan
dan melembabkan udara ( hidung )
Cara
pernapasan:
·
Pernapasan dada:ketika bernapas rangka dada bergerak membesar
· Pernapasan perut:ketika bernapas, sekat rongga dada bergerak turun
naik dipacu oleh perubahan dalam perut
4. Sistem
Peredaran Darah ( Sirkulasi )
Sistem
peredaran darah terdiri dari:
·
Jantung
·
Pembuluh
darah
·
Darah dan
komponennya
·
Saluran
limfe
Pembuluh
darah dibagi 3:
·
Pembuluh
darah nadi( Arteri )
·
Pembuluh darah
balik( Vena )
·
Pembuluh
darah rambut( Kapiler )
Fungsi
darah:
·
Alat
pengangkut O2 dan CO2
·
Pertahanan
tubuh
·
Mengedarkan
panas ke seluruh tubuh
·
Membantu
membedakan darah bila terjadi luka
Komposisi
darah:
·
Air 9%
·
Protein
3%
·
Mineral
0,9%
·
Bahan
organic 0,1%
Jumlah
darah dalam tubiuh berkisar kurang lebih13X berta badan atau sekitar 8%
Peredaran
darah dibagi 2:
·
Peredaran darah kecil: jantung-paru-paru-karbondioksida-jantung
· Peredaran darah besar: jantung-pembuluh nadi-seluruh tubuh-pembuluh
balik-jantung
5. Sistem
Saraf ( Nervus )
Pengertian
Organ
yang berfungsi untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan bagian tubuh
Pembagian
sistem saraf:
·
Susunan
saraf pusat
·
Susunan
saraf tepi
Fungsi:
a)
Sensorik: menerima rangsangan dilakukan oleh panca indera
b) Motorik: mengatur tubuh bergerak, integrasi, mengendalikan
sistem lain tubuh, mengatur kesadaran, ingatan, bahasa dan emosi
6. Sistem
Pencernaan ( Digenstif )
Pengertian
Saluran yang menerima makanan dari luar untuk diserap
oleh tubuh dengan jalan dicerna dengan bantuan enzim dan zat cair dari mulut
sampai anus.
Organ
getah pencernaan:
·
Kelenjar
ludah
·
Kelenjar
getah lambung
·
Kelenjar
hati
·
Kelenjar
pancreas
·
Kelenjer
getah usus
Fungsi
Alat pencernaan harus mengolah makanan menjadi zat
gizi yang kemudian dapat diserap ke dalam darah.
7. Sistem
Kelenjar Buntu (
Endokrin )
Pengertian
Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ke dalam
darah dalam jaringan kelenjar tanpa melalui saluran dan hasil sekresi iini
disebut hormon.
Organ
endokrin:
·
Kelenjar
hipofise
·
Kelenjar
tiroid dan para tiroid
·
Kelenjar
supraneral
·
Kelenjar
timus
·
Kelenjar
pinealis
·
Kelenjar
kelamin
Fungsi:
·
Mengahsilkan
hormone
·
Mengendalikan
kerja kelenjar tubuh
·
Merangsang
kerja kelenjar tubuh
·
Merangsang
pertumbuhan jaringan
·
mengatur
metabolisme
8. Sistem
Kemih ( Urinaria )
Pengertian
Proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang
digunakan tubuh dan membebaskan dari zat yang tidak digunakan tubuh.
Susunan:
·
Ginjal
·
Ureter
·
Kandung
kemih
·
Uretra
9. Kulit
Pengertian
Lapisan
jaringan pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh.
Susunan:
·
Lapisan
kulit ari
·
Lapisan
kulit jangat
·
Lapisan
bawah kulit
Fungsi:
·
Mencegah
cidera
·
Perlindungan
terhadap mikroorganisme
·
Mempertahankan
suhu tubuh
·
Mengatur
keseimbangan cairan
·
Alat
indera: raba, tekanan, suhhu dan nyeri
10. Panca
Indera
Pengertian
Organ untuk menerima jenis rangsangan tertentu.
Macam-macam
panca indera:
·
Indera
penglihatan( mata )
·
Indera
pendengaran( telinga )
·
Indera
penciuman( hidung )
·
Indera
pengecap( mulut )
·
Indera
peraba( kulit )
11. Sistem
Reproduksi
Pengertian
organ
reproduksi membentuk traktus genitalia yang berhubungan dengan urinarius
PERTOLONGAN
PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
Langkah-langkah
dasar
Jangan pindahkan atau ubah posisi orang yang terluka, terutama bila
luka-lukanya terjadi karena jatuh, jatuh dari ketinggian dengan keras atau
kekerasan lain. Pindahkan atau ubah posisi penderita hanya apabila tindakan
anda adalah untuk menyelamatkan dari bahaya lain. Bertindaklah dengan cepat
apabila penderita mengalami pendarahan, kesulitan bernapas, luka bakar atau
kejutan. Baringkan penderita, dan selimuti agar tetap hangat, tetapi jangan
sampai terlalu panas. Apabila penderita muntah-muntah dan anda yakin bahwa
tidak ada kemungkinan terdesak, hubungi dokter dan tanyakan langkah-langkah apa
yang harus anda ambil sebelum dokter tiba di tempat si penderita. Periksalah
keadaan penderita dengan teliti dan hati-hati, jangan melepas pakaian dari
penderita luka bakar.
Jangan mencuci luka bakar tahap tiga (luka bakar tahap tiga adalah luka
bakar yang telah merusak lapisan kulit yang terdalam). Segera balut luka dengan
penutup steril. Jangan berikan cairan apapun kepada penderita yang pingsan atau
setengah pingsan. Cairan dapat memasuki saluran pernapasan dan mengakibatkan
kesulitan bernapas bagi penderita. Jangan mencoba menyadarkan orang yang
pingsan dengan menampar wajahnya, menggoncang-goncangkan tubuhnya atau bahkan
berteriak. Jangan berikan alkohol pada penderita yang mengalami luka parah.
Menghentikan
Pendarahan
Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka atau sekitar luka. Apabila
luka terlalu lebar, mungkin anda harus menekan luka itu sendiri agar pendarahan
segera terhenti. Tekan terus-menerus. Jangan melepas tekanan tiap sebentar
hanya untuk melihat apakah pendarahan sudah berhenti. Kalau luka terdapat di
kaki atau tangan, naikkan tangan atau kaki sehingga posisinya lebih tinggi dari
kepala. Lakukan hal ini bila anda yakin tidak ada bahaya lain, karena ini akan
mengurangi aliran darah. Apabila setelah diberikan tekanan pendarahan masih
belum berhenti, mungkin nadi atau pembuluh darah balik terputus, tekan nadi
yang di dekat luka, untuk menghentikan aliran darah dari jantung ke tempat
lain.
Ø Apabila luka di sekitar telapak tangan dan jari-jari tangan, tekan nadi di
pergelangan tangan.
Ø Apabila luka terdapat di lengan, tekankan tangan anda pada nadi di ketiak,
tekan pada bagian belakang telapak tangan anda, nadi yang terdapat di pangkal
paha bagian depan agak ke bawah (selangkangan).
Ø Apabila luka terdapat di wajah, tekankan jari anda pada nadi di bawah
rahang bawah.
Ø Apabila luka terdapat pada kulit bagian atas kepala, tekan nadi di samping
kepala tepat di depan telinga.
Ø Apabila luka terdapat di leher atau kepala bagian belakang, tekan nadi di
leher di bawah telinga.
Gunakan semacam sapu tangan yang diikatkan pada nadi dekat bagian yang luka
adalah cara lain untuk menghentikan pendarahan. Untuk luka di lengan, gunakan
sapu tangan dan lipat kira-kira selebar telapak tangan untuk mengikat lengan
atas sedikit di bawah ketiak. Untuk luka di kaki, buat ikatan yang kuat sedikit
di bawah pangkal paha. Ikatan sapu tangan ini hendaknya cukup kuat untuk
menghentikan pendarahan. Lepas ikatan setiap sepuluh menit, selama satu menit.
Jika pada saat dilepas tidak terjadi lagi pendarahan, jangan ikat lagi nadi
tersebut.
Pernafasan Buatan Mulut ke Mulut
Singkirkan segala sesuatu yang mungkin mengganggu pernafasan penderita,
misalnya makanan, gula-gula atau lumpur. Baringkan penderita dalam posisi
terlentang. Buka mulut penderita dengan cara menguakkan rahangnya. Jaga agar
selama dilakukan pernafasan buatan mulut selalu dalam keadaan terbuka. Tutup
lubang hidung penderita. Tiup mulut penderita dan lepaskan mulut anda dari
mulut penderita serta perhatikan apakah mulut penderita mengeluarkan kembali
udara yang anda tiupkan. Jika tidak, periksa sekali lagi barangkali masih
terdapat sesuatu yang menghalangi pernafasan di dalam mulut penderita. Untuk
orang dewasa lakukan 12 tiupan selama satu menit, dan untuk anak-anak
diperlukan 20 tiupan tiap menit.
Membantu Denyut Jantung
Lakukan pengurutan segera setelah jantung berhenti berdenyut. Letakkan
kedua telapak tangan anda dalam posisi saling bertumpuk di bagian paling bawah
dada penderita. Tekan dengan telapak tangan bawah sedalam kurang lebih 5 cm.
Ulangi tekanan. Lakukan 60 tekanan dalam 1 menit.
Penderita Schok/Terkejut
Apabila seseorang mengalami schok, wajahnya akan tampak pucat, tubuhnya
dingin dan berkeringat. Nafasnya memburu. Usahakan untuk membaringkan dan
menempatkan kakinya pada posisi yang lebih tinggi daripada kepala, kecuali
apabila terdapat luka di kepalanya. Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi
jangan sampai terlalu panas untuknya. Berikan minuman tak beralkohol kepada
penderita dengan menambahkan gula atau garam pada minuman tersebut, apabila
penderita dalam keadaan benar-benar sadar. Ajaklah penderita bercakap-cakap
atau bujuklah dengan kalimat-kalimat yang menyenangkan sambil menggenggam
tangannya.
Tersedak Makanan
Berdirilah di belakang penderita dan peluklah pinggangnya dengan kedua
tangan.biarkan kepala dan tubuh bagian atasnya menggantung kedepan.kepalakan
salah satu tangan anda dan tekan kepala ini pada perut bagian atas,tepat
dibawah tulang iga dan diatas pusat. Tarik kuat-kuat kepalkan tangan anda ke
arah atas. Ulangi beberapa kali hingga makanan keluar dari tenggorokan
penderita.
Bahan Kimia Atau Serangga Mengenai Mata
Baringkan korban dan tuangkan air kedalam matanya untuk menghilangkan bahan
kimianya, kemudian kompreslah dengan kain kasa steril dan segera ke dokter.
Jika serangga yang mengenai mata, ambillah dengan ujung saputangan bersih.
Namun jika masih terasa tidak enak, Padahal benda asing tidak tampak, segeralah
ke dokter. Jangan sekali-kali mengusap mata yang terkena bahan kimia atau
serangga dengan tangan telanjang.
Digigit Binatang
Cucilah bekas gigitan dengan air yang mengalir,dan tangkaplah binatang yang
mengigit korban untuk diperiksa, terutama anjing pembawa rabies. Bagian tubuh
yang biasa terkena kejang antara lain : jari kaki, jari tangan, hidung dan
kuping. Penyebab utamanya karena kedinginan. Adapun gejalanya, kulit pucat atau
kebiruan dan mati rasa pada bagian tertentu. Untuk mengatasinya, selimuti
korban dengan kain hangat dan usahakan tetap kering (sebaiknya di dalam ruangan
tertutup. Kemudian berilah air hangat, dan jangan sekali-kali menggunakan botol
berisi air panas atau mendekatkan korban dengan kompor pemanas karena dapat
mengakibatkan luka bakar. Biarkan korban istirahat,dan jika terasa sakit segera
bawa ke dokter.
Kemasukan Benda Di Hidung atau Telinga
Benda jangan didorong ke dalam, bila hendak mengeluarkannya.jangan mencoba
mengeluarkan benda yang keras dan licin seperti kelereng. Namun bila bendanya
empuk dan letaknya tidak terlalu dalam dapat dikeluarkan dengan pinset . Cara
lain adalah dengan menyuruhnya bersin. Jika benda tetap bersarang, sebaiknya
segera dibawa ke dokter.
Keracunan
Berilah minum (air biasa,susu ,atau kelapa )sebanyak mungkin hingga korban
bisa muntah, dan bawalah ke dokter. Meski demikian, tidak selalu korban muntah.
Kram Panas
Orang yang bekerja di tempat panas, biasanya mengalami kram pada bagian
tubuhnya. Untuk mencegahnya, usahakan agar mereka banyak minum air dingin yang
diberi sedikit garam. Adapun gejala orang terkena kram panas, biasanya kaki dan
punggung terasa kaku, serta sulit bernafas mengatasinya dengan memindahkan
korban keruangan dingin dan berilah minum air dingin tambahkan sedikit garam
sambil dipijat bagian tubuhnya yang kaku.
Luka Bakar
Berilah air dingin atau es ditempat yang terbakar, jika lukanya masih tahap
pertama, hingga rasa sakit hilang. Jika lukanya sudah melepuh, lepaskan semua
pakaiannya tutup dengan kain dingin hingga sakitnya hilang, kemudian bawa ke
rumah sakit.
Luka Infeksi
Kompreslah dengan air garam panas, agar nanah segera keluar. Namun jika
kelenjar di ketiak dan dan selangkangannya terasa sakit, segera bawa ke dokter
karena infeksi sudah menjalar serius.
Luka Lecet dan Tersayat
Cucilah dengan air dan sabun, dan tutuplah luka dengan plester atau band
aid, tensoplast. Namun jika luka besar, harus segera ditangani dokter.
Patah Tulang
Lindungilah agar dapat menyelamatkan korban dan luka yang lebih parah.
Jangan mencoba mengangkat atau memindahkan badan korban jika belum mahir
melakukannya. Jika tulang belakang yang patah, korban hanya boleh diusung
dengan hati-hati dalam posisi terbaring di atas alas keras. Untuk patah tulang
rahang, angkatlah rahang bawah hingga gigi atas dan bawah bersatu, lalu diikat
dan dibawa ke dokter. Patah tulang selangka, balut seperti balutan ransel, dan
segera bawa ke dokter. Adapun patah tulang tangan atau kaki, gunakan tongkat
atau setumpuk Koran guna menyangga, dan balutlah sebelum memperoleh pertolongan
dokter.
Pendarahan
Kompreslah luka dengan kain suci hama hingga pendarahan berhenti, atau
angkatlah bagian tubuh yang luka lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya. Untuk
pendarahan berat, cepatlah tekan lukanya kuat-kuat dengan kain bersih, kemudian
bersihkandan balut sebelum membawanya ke dokter.
Pingsan
Baringkan korban di tempat tidur atau di lantai, agar korban tidak melukai
dirinya. Lepaskan baju yang melekat pada dirinya, letakkan kepala menghadap
samping dan jangan letakkan benda kasar diantara giginya. Jika sawan tidak
segera berhenti, segeralah ke dokter.
Sengatan Matahari
Hindarkan korban dari shock dan segera pindahkan ke ruangan dingin namun
jangan sampai badannya terlalu kedinginan. Kalau mukanya nampak merah, letakkan
kepalanya agak tinggi, dan sebaiknya kalau mukanya nampak pucat, letakkan
kepalanya lebih rendah. Bila kulit menegang, gosoklah dengan salep anti
sengatan matahari. Jika kulit panas sekali hingga melepuh, sebaiknya dirawat
dokter.
Sengatan
Serangga
Bekas sengatan lebah, biasanya berbahaya jika terpegang jari karena
kemungkinan masih mengandung bisa. Sebaiknya menggunakan pinset. Bekas gigitan
lebah, berilah salmiak atau ammonium untuk menghilangkan gatal dan mencegah
bengkak. Namun jika bengkak telah muncul, kompreslah segera dengan es. Jika
korban alergi terhadap sengatan serangga tertentu, segeralah meminta
pertolongan dokter.
Schok
Schok biasanya terjadi bersamaan dengan kehilangan darah amat banyak,
kesulitan pernapasan, terbakar dan lain-lainnya. Gejala penyakit ini dapat
menyerang siapapun dan di manapun. Untuk schok karena aliran listrik, segeralah
putuskan hubungan strum. Kemudian jauhkan korban dari aliran listrik tersebut,
dan bantulah pernafasan dengan “bantuan mulut ke mulut”. Jika korban tampak
kedinginan, berilah selimut. Sebaiknya jika kepanasan sinar matahari,
lindungilah di tempat yang teduh.
Tenggelam
Jika mungkin, berilah korban bantuan nafas lewat mulutnya ketika masih
dalam air, dan begitu keluar dari air. Bila perut korban nampak kembung,
letakkan korban di atas perut dan tangan di bawah perutnya untuk mengangkat
korban. Jika korban tidak bergerak, maka harus segera diberi bantuan nafas di
rumah sakit, karena harus dilakukan oleh yang ahli.
Terkilir
Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya,
untuk mencegah pembengkakan dan pendarahan dari dalam, lalu segera meminta
pertolongan ahli atau dokter. Khusus untuk lutut yang terkilir, segera bawa ke
dokter, karena jika ditangani oleh yang kurang professional, akan berakibat
buruk di kemudian hari.
Tertelan
Tidak perlu memberinya minuman atau makanan banyak atau bahkan obat murus
untuk mencuci perut korban. Perhatikan, apakah benda tersebut telah ada pada
kotoran yang dibuangnya. Namun bila muntah-muntah dan perutnya terasa sakit dan
tertahan di leher, korban harus segera dibawa ke dokter.
Pencegahan Penyakit
Setiap orang dapat melakukan pencegahan penyakit terutama dengan memelihara
kebersihan (sanitasi) lingkungan dan menu makanan. Sebab banyak kasus
menunjukkan bahwa infeksi yang sering terjadi pada sistem pencernaan,
ditularkan dari orang ke orang hanya karena yang tercemar sanitasi yang buruk
dan makanan.
PEDOMAN P3K
P= Penolong mengamankan
dirisendiri dahulu sebelum bertindak
A= Amankan korban dari gangguan sehingga bebas dari bahaya
T= Tandai tempat kejadian sehingga orang tahu ada kecelakaan
U= Usahakan menghubungi ambulan, dokter, Rumah sakit dan
yang berwajib
T= Tindakan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat.
Hal–hal yang harus diperhatikan si penolong
Ø Penolong harus dapat menilai situasi
Ø Penolong harus dapat mengenal kondisi korban dan prioritasnya
Ø Penolong harus segera memberi pertolongan sesuai keadaan korban
Ø Penolong mengatur dan merencanakan transportasi
Ø Tindakan paling awal adalah membebaskan jalan nafas dan mempertahankan saluran
pernafasan, bila pernafasan berhenti lakukan nafas buatan
PELAKSANAAN P3K
1.Periksa kesadaran
2.Periksa pernafasan
3.Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
4.Periksa keadaan lokal seperti, patah tulang, lukadsb.
5.Tanyakan pada korban apakah ada rasa nyeri,linu,sakit,luka,
dll.